0

![]() |
source: google.com |
Somewhere I belong?
I don’t know what i’m gonna do. Its been my chance to go there! Its only my chance! My only hope!
But i also must listen my partners to suspicious it, but why we don’t try it ? although we don’t know anything before we do it? ._.
What i’m gonna do? :’(
I just wanna go there, wana go to Thames River, gonna see Big Ben, wanna try London’s Eye :’( , gonna to old Trafford u.u “Uh but we must be careful!”, somebody told.
I’m just confuse about my decision , this’s my dream! This is my chance, my only chance!
But :/ once again i’m afraid something bad’s happens if i apply it ._.
What i’m suppose to do?.
This’s hanging. Uh we don’t know what will happen to us in the future
I hope i can wear a beautiful toga from Oxford University as my graduated toga u.u
“You May Say I’m A Dreamer, But I’m Not The Only One”, John Mayer.
Or i must keep learn to reach my goal?
“Like working hard to get my fill! Everybody wants a thrill”, Glee- Don’t Stop Believeing
I ever feel like i’m the lucky because i’ve been learnt more, because i believe it
So what i’m gonna do about this chance? :’(
Really confusing .
Help!
*STAY STRONG*
KEEP RUNNING
Xoxo Tyara Way
![]() |
Sumber: google |
Oleh: Yulida Medistiara
Disini hujan..
Hatiku tak lagi gerimis, tangis ini pecah!
Aku suka hujan, sebab hujan menyamarkan air mata yang jatuh
Kadar Hujan yang deras melambangkan betapa pedihnya masalah yang digandrung
Kurasakan semua melankoli hidup
Tekanannya bertubi-tubi menggunyur tubuh ini hingga kuyub
Aku tak menyesal!
Hujan memberiku anugrah
Hujan mengajari aku hidup
Tanpa hujan dunia seolah kering tak bernyawa
Aku pernah merasakan rasa ingin mati
Kau tahu?
Sakit sekali beban yang kau pikul
Tetesan air mata tak dapat menyeamatkanmu dari kematian
Hanya satu, Allah
Saat hujan kepala ku benturkan dengan ikhlas
Ku nikmati saat-saat aku mengadu pada-Nya
Petir menyambar dalam hidup sudah biasa
Namun siapkah kau menghadapinya?
Tubuhku lemas, hilang tenaga untuk hidup
Terkulai aku dibuat
Aku sanggup berdiri!
Namun terkadang dalam hidup kau membutuhkan bantuan orang lain
Kini aku menikmati hujan di dalam kamar
Menikmati cinta ibu yang membuatkanku makanan
Kelak akan kubalas sakit yang ibu rasakaan selama ini
Ibu manusia yang lembut penuh kasih sayang
Tak tega aku membuatnya sedih
Ada Hujan dan kerikil disetiap perjuangan hidup
Hujan pasti akan datang
Pencipta alam diingat selalu, karena ia menciptakan hujan
Percayalah setelah hujan
Pelangi datang.
Putus asa bukanlah tindakan keren!
Jika memang kau punya mimpi, kejar!
Jangan disia-siakan
Sebab hidup hanya sekali
Kalau kau tinggal mimpi itu, berarti hal “itu” bukan sesuatu yang kau idam-idamkan
Tuhan yang harus dipercaya!
Selalu ada jalan setiap ada kemauan
Positive Thinking
Ragu dan takut melumati perasaan saat hujan disertai petir bersaut-sautan
Itu hanya pemanis
“Bukankah setiap kebahagiaan selalu di lalui oleh kesedihan?” -Iwan Setyawan.
Oleh:
Yulida Medistiara
Senja kala itu muram
Cuaca cerah namun terasa berkabut
Dinaungi canda tawa ada duka yang terselubung
Menutup semua aib masa lalu
Petir menyapa kami di malam hari
Dingin dan kaku
Roda pun terus berputar,
menyadarkan diri dari termangu, dari kesenangan yang ada
Antara dimensi kegelapan dan pencerahan yang
berperan
Takdir Tuhan, semua kebenaran
terungkap
Geram, kesal, dendam bagi orang yang
tidak menerima keadaan
Bertindak dewasa atau berpikiran
pendek?
Tuhan sebagai tameng kah?
Napsu kian membeludak, memakan hati
nurani
Mengaku mengingat Tuhan namun perilaku
seperti hantu
Mengaku berakal bersih tetapi
sebaliknya
Bukalah topengmu
Bersihkan hati
Tidak ada seseorang yang sempurna
Ku akui diri ini belumlah bersih
seutuhnya
Hai saudara janganlah mengaku suci
Padahal diri ini kotor
Mari masing-masing intropeksi diri
Berkaca dan kembali berserah diri pada
Tuhan
Taubat
Tak terasa
dari ufuk timur muncul cahaya indah bersinar, hangat. Cahaya itu yang
menyelamatkanku dari kegelapan, dari risau di tengah malam. Sekali lagi ia
bergumam, “Aku ingin bebas! Ingin bebas dari tatapan si Elang! Tolong... Tolong
aku.”
“Bagaimana
ini apa yang terjadi denganku? Kegelapan itu semalam merenggut sebagian
risauku, namun masih menyisakkan gelisah. Apa sesungguhnya yang harus
kulakukan? Isak tangis tak lagi membuatku tenang. Aku ingin bebas dari dalam
sangkar ini! Aku mohon. Aku tak mau menjadi santapan elang”, ronta anak burung
itu.
“Aaah ada
kawat di dalam sangkar!”, pikirnya; terbesit pikiran hina, “Aku tusuk saja
kawat runcing itu ke perutku! Tak sudi tubuhku menjadi santapan elang!”.
“Oh My
Darling tidak usahkah kau risau seperti itu. Anggap saja Elang itu hanya
khayalan”, sisi lain dirinya berkata.
“Aku sudah
muak dengan semua ini. Tolong! Jauhi aku”.
Fikiranku kotor,
Hina. Aku salah sampai mempunyai niat mengakhiri hidup, bukan hanya gertak
sambal. Pendek sekali fikiranku!. Lantas apa yang harus kulakukan di dalam
sangkar ini? Menunggu keajaiban membebaskanku? Begitukah?.
“Berdo’a
lah, ini semua cobaan! Cobaan itu akan berakhir hingga membuatmu kuat,
melebihi dirimu yang dulu. Tegarlah! Jangan menatapku parau. Sudah Cukup kau
menyiksa diri sekarang berdiri dan berlari lah! Tidakkah kau fikirkan jalan
lain? Masih ada jalan menuju Roma!. Begitu juga kau! Apa yang kau lakukan ini
tidak ada gunanya. Menyesali perbuatan dulu itu hanya tamengmu agar dekat
dengan kesedihan. Sudah! Kini saatnya maju, hiraukan hal-hal yang membuatmu
tidak bernafas lega! Tinggalkan”.
“Aku
mencoba. ‘Tolong bantu aku Elang’. Terimakasih saranmu. Sesungguhnya kau adalah
bagian dari hidupku. Aku masih seperti anak kecil. Berutung aku mengenalmu. Do’akan
aku ya! Do’akan aku selamat”.
“Selalu! Do’a
ibu untukmu nak!. Ingat ya.. Terus berlari! Gunakan dan fikirkan apa yang dapat
kau lakukan tanpa bergantung pada satu hal saja. Jangan monoton! Don’t full your brain with the thing that disturb
you to keep running, its easy just ignore!”, pesan sisi lain.
Karya: Yulida Medistiara
Halo selamat
datang kembali, kali ini aku seperti baru dibangunkan dari lamunanku. Aku yang
dari tadi duduk termangu tak ada yang kulakukan akhirnya mengikhlaskan jemari
ini menari diatas tuts keyboard. Haaaaaaaaah agak jengkel memang dengan
aktivitasku akhir-akhir ini ini rasanya ingin segera menumpahkan rasa sesak di dada.
“Aku ingin
bebas!”, bisik hatiku
“Aku tidak
bisa membiarkanmu keluar begitu saja sayang”, timpal sisi lain hatiku.
“Mengapa? Mengapa
aku tidak boleh melakukannya? Aku ini kan ingin bebas, tak mau aku dikendalikan
dengan kau! Aku benci terkurung di dalam sini, menyakitkan! Sempit dan
menyesakkan. Tidak kasihankah kamu dengan nasib hati ini? Hati ini kosong namun
serasa hati ini berontak! meledak!. Kau tak menetahui dahsyatnya karena kamu
tidak merasakannya. Persetan dengan ulahmu persetan dengan tudinganmu. Aku ingin
bebas!”, gejolak hati ini membara..
“Hey
sadarlah, kau itu diikendalikan oleh hawa nafsu. Istighfar, ambilah air wudhu
dan sholat. Aku bisa mengetahui rasanya karena aku bagian dari kamu. Tapi coba
kamu fikir bahwa termenung seperti ini tidaklah sehat wahai pujangga! Kamu lebih
hebat dari yang kamu fikirkan, mengapa tidak pergi dan berlari mengejar mimpi
seperti yang kau katakan kemarin?”.
“Aku sedang
dalam proses penyembuhan tolong jangan di ganggu gugat, hatiku kelu! Bimbang oleh
persoalan yang ada dalam kehidupan. Aku yakin aku bisa melewati dan meraih
mimpiku hanya saja dibutuhkan dorongan dari kau dan korelasi dari
lingukunganku, mohon bantu aku...”
“Baiklah
setelah ini kau tenangkanlah hati dan fikiranmu itu, kuatkan niatmu,
berjanjilah bahwa kau akan melakukan perubahan di negeri ini. Sesuai mimpimu
yang kau lontarkan setiap hari padaku. Cepat! Kumpulkan kembali amunisi yang
sudah mengendur saban hari agar mereka tidak tercecer seperti sampah yang berserakan.
Percuma kau memiliki mimpi bagus kalau mimpi itu tidak terwujud. Tega kah kamu menyayangkan
mimpi hilang ditelan semak-semak berduri nan berancun?. Tenang aku selalu
menolong dan mendoakanmu anakku.”
Aku ini punya sayap! Sama dengan yang lain
Aku punya hak asasi tapi mengapa aku tidak bisa melakukannya?
Jelas dalam undang-undang tertulis
Tolong aku ini memiliki sayap yang terkilir
Bantu aku terbang dan meraih mimpi!
Jangan coba cegah aku terbang lagi walau akhirnya aku terjatuh
lagi
Cukup lindungi aku dengan do’a agar orang-orang itu tak mampu menangkapku lagi
Aku lelah.. Namun aku kuat.
Aku tenang dengan mendengar lafazh-mu ya Allah
Aku percaya diri-Mu selalu didekatku.
0
Read more
A Wisdom From Mr. Kumis
0
Somewhere I belong?
I don’t know what i’m gonna do. Its been my chance to go there! Its only my chance! My only hope!
But i also must listen my partners to suspicious it, but why we don’t try it ? although we don’t know anything before we do it? ._.
What i’m gonna do? :’(
I just wanna go there, wana go to Thames River, gonna see Big Ben, wanna try London’s Eye :’( , gonna to old Trafford u.u “Uh but we must be careful!”, somebody told.
I’m just confuse about my decision , this’s my dream! This is my chance, my only chance!
But :/ once again i’m afraid something bad’s happens if i apply it ._.
What i’m suppose to do?.
This’s hanging. Uh we don’t know what will happen to us in the future
I hope i can wear a beautiful toga from Oxford University as my graduated toga u.u
“You May Say I’m A Dreamer, But I’m Not The Only One”, John Mayer.
Or i must keep learn to reach my goal?
“Like working hard to get my fill! Everybody wants a thrill”, Glee- Don’t Stop Believeing
I ever feel like i’m the lucky because i’ve been learnt more, because i believe it
So what i’m gonna do about this chance? :’(
Really confusing .
Help!
By: Yulida Medistiara
Read more
Somewhere I belong?
![]() |
source: google.com |
Somewhere I belong?
I don’t know what i’m gonna do. Its been my chance to go there! Its only my chance! My only hope!
But i also must listen my partners to suspicious it, but why we don’t try it ? although we don’t know anything before we do it? ._.
What i’m gonna do? :’(
I just wanna go there, wana go to Thames River, gonna see Big Ben, wanna try London’s Eye :’( , gonna to old Trafford u.u “Uh but we must be careful!”, somebody told.
I’m just confuse about my decision , this’s my dream! This is my chance, my only chance!
But :/ once again i’m afraid something bad’s happens if i apply it ._.
What i’m suppose to do?.
This’s hanging. Uh we don’t know what will happen to us in the future
I hope i can wear a beautiful toga from Oxford University as my graduated toga u.u
“You May Say I’m A Dreamer, But I’m Not The Only One”, John Mayer.
Or i must keep learn to reach my goal?
“Like working hard to get my fill! Everybody wants a thrill”, Glee- Don’t Stop Believeing
I ever feel like i’m the lucky because i’ve been learnt more, because i believe it
So what i’m gonna do about this chance? :’(
Really confusing .
Help!
*STAY STRONG*
KEEP RUNNING
Xoxo Tyara Way
0
Disini hujan..
Hatiku tak lagi gerimis, tangis ini pecah!
Aku suka hujan, sebab hujan menyamarkan air mata yang jatuh
Kadar Hujan yang deras melambangkan betapa pedihnya masalah yang digandrung
Kurasakan semua melankoli hidup
Tekanannya bertubi-tubi menggunyur tubuh ini hingga kuyub
Aku tak menyesal!
Hujan memberiku anugrah
Hujan mengajari aku hidup
Tanpa hujan dunia seolah kering tak bernyawa
Aku pernah merasakan rasa ingin mati
Kau tahu?
Sakit sekali beban yang kau pikul
Tetesan air mata tak dapat menyeamatkanmu dari kematian
Hanya satu, Allah
Saat hujan kepala ku benturkan dengan ikhlas
Ku nikmati saat-saat aku mengadu pada-Nya
Petir menyambar dalam hidup sudah biasa
Namun siapkah kau menghadapinya?
Tubuhku lemas, hilang tenaga untuk hidup
Terkulai aku dibuat
Aku sanggup berdiri!
Namun terkadang dalam hidup kau membutuhkan bantuan orang lain
Kini aku menikmati hujan di dalam kamar
Menikmati cinta ibu yang membuatkanku makanan
Kelak akan kubalas sakit yang ibu rasakaan selama ini
Ibu manusia yang lembut penuh kasih sayang
Tak tega aku membuatnya sedih
Ada Hujan dan kerikil disetiap perjuangan hidup
Hujan pasti akan datang
Pencipta alam diingat selalu, karena ia menciptakan hujan
Percayalah setelah hujan
Pelangi datang.
Putus asa bukanlah tindakan keren!
Jika memang kau punya mimpi, kejar!
Jangan disia-siakan
Sebab hidup hanya sekali
Kalau kau tinggal mimpi itu, berarti hal “itu” bukan sesuatu yang kau idam-idamkan
Tuhan yang harus dipercaya!
Selalu ada jalan setiap ada kemauan
Positive Thinking
Ragu dan takut melumati perasaan saat hujan disertai petir bersaut-sautan
Itu hanya pemanis
“Bukankah setiap kebahagiaan selalu di lalui oleh kesedihan?” -Iwan Setyawan.
Read more
Hujan
![]() |
Sumber: google |
Oleh: Yulida Medistiara
Disini hujan..
Hatiku tak lagi gerimis, tangis ini pecah!
Aku suka hujan, sebab hujan menyamarkan air mata yang jatuh
Kadar Hujan yang deras melambangkan betapa pedihnya masalah yang digandrung
Kurasakan semua melankoli hidup
Tekanannya bertubi-tubi menggunyur tubuh ini hingga kuyub
Aku tak menyesal!
Hujan memberiku anugrah
Hujan mengajari aku hidup
Tanpa hujan dunia seolah kering tak bernyawa
Aku pernah merasakan rasa ingin mati
Kau tahu?
Sakit sekali beban yang kau pikul
Tetesan air mata tak dapat menyeamatkanmu dari kematian
Hanya satu, Allah
Saat hujan kepala ku benturkan dengan ikhlas
Ku nikmati saat-saat aku mengadu pada-Nya
Petir menyambar dalam hidup sudah biasa
Namun siapkah kau menghadapinya?
Tubuhku lemas, hilang tenaga untuk hidup
Terkulai aku dibuat
Aku sanggup berdiri!
Namun terkadang dalam hidup kau membutuhkan bantuan orang lain
Kini aku menikmati hujan di dalam kamar
Menikmati cinta ibu yang membuatkanku makanan
Kelak akan kubalas sakit yang ibu rasakaan selama ini
Ibu manusia yang lembut penuh kasih sayang
Tak tega aku membuatnya sedih
Ada Hujan dan kerikil disetiap perjuangan hidup
Hujan pasti akan datang
Pencipta alam diingat selalu, karena ia menciptakan hujan
Percayalah setelah hujan
Pelangi datang.
Putus asa bukanlah tindakan keren!
Jika memang kau punya mimpi, kejar!
Jangan disia-siakan
Sebab hidup hanya sekali
Kalau kau tinggal mimpi itu, berarti hal “itu” bukan sesuatu yang kau idam-idamkan
Tuhan yang harus dipercaya!
Selalu ada jalan setiap ada kemauan
Positive Thinking
Ragu dan takut melumati perasaan saat hujan disertai petir bersaut-sautan
Itu hanya pemanis
“Bukankah setiap kebahagiaan selalu di lalui oleh kesedihan?” -Iwan Setyawan.
0
Read more
Senja Sendu
Oleh:
Yulida Medistiara
Senja kala itu muram
Cuaca cerah namun terasa berkabut
Dinaungi canda tawa ada duka yang terselubung
Menutup semua aib masa lalu
Petir menyapa kami di malam hari
Dingin dan kaku
Roda pun terus berputar,
menyadarkan diri dari termangu, dari kesenangan yang ada
Antara dimensi kegelapan dan pencerahan yang
berperan
Takdir Tuhan, semua kebenaran
terungkap
Geram, kesal, dendam bagi orang yang
tidak menerima keadaan
Bertindak dewasa atau berpikiran
pendek?
Tuhan sebagai tameng kah?
Napsu kian membeludak, memakan hati
nurani
Mengaku mengingat Tuhan namun perilaku
seperti hantu
Mengaku berakal bersih tetapi
sebaliknya
Bukalah topengmu
Bersihkan hati
Tidak ada seseorang yang sempurna
Ku akui diri ini belumlah bersih
seutuhnya
Hai saudara janganlah mengaku suci
Padahal diri ini kotor
Mari masing-masing intropeksi diri
Berkaca dan kembali berserah diri pada
Tuhan
Taubat
0
Read more
Ia Ingin Bebas (2)
Tak terasa
dari ufuk timur muncul cahaya indah bersinar, hangat. Cahaya itu yang
menyelamatkanku dari kegelapan, dari risau di tengah malam. Sekali lagi ia
bergumam, “Aku ingin bebas! Ingin bebas dari tatapan si Elang! Tolong... Tolong
aku.”
“Bagaimana
ini apa yang terjadi denganku? Kegelapan itu semalam merenggut sebagian
risauku, namun masih menyisakkan gelisah. Apa sesungguhnya yang harus
kulakukan? Isak tangis tak lagi membuatku tenang. Aku ingin bebas dari dalam
sangkar ini! Aku mohon. Aku tak mau menjadi santapan elang”, ronta anak burung
itu.
“Aaah ada
kawat di dalam sangkar!”, pikirnya; terbesit pikiran hina, “Aku tusuk saja
kawat runcing itu ke perutku! Tak sudi tubuhku menjadi santapan elang!”.
“Oh My
Darling tidak usahkah kau risau seperti itu. Anggap saja Elang itu hanya
khayalan”, sisi lain dirinya berkata.
“Aku sudah
muak dengan semua ini. Tolong! Jauhi aku”.
Fikiranku kotor,
Hina. Aku salah sampai mempunyai niat mengakhiri hidup, bukan hanya gertak
sambal. Pendek sekali fikiranku!. Lantas apa yang harus kulakukan di dalam
sangkar ini? Menunggu keajaiban membebaskanku? Begitukah?.
“Berdo’a
lah, ini semua cobaan! Cobaan itu akan berakhir hingga membuatmu kuat,
melebihi dirimu yang dulu. Tegarlah! Jangan menatapku parau. Sudah Cukup kau
menyiksa diri sekarang berdiri dan berlari lah! Tidakkah kau fikirkan jalan
lain? Masih ada jalan menuju Roma!. Begitu juga kau! Apa yang kau lakukan ini
tidak ada gunanya. Menyesali perbuatan dulu itu hanya tamengmu agar dekat
dengan kesedihan. Sudah! Kini saatnya maju, hiraukan hal-hal yang membuatmu
tidak bernafas lega! Tinggalkan”.
“Aku
mencoba. ‘Tolong bantu aku Elang’. Terimakasih saranmu. Sesungguhnya kau adalah
bagian dari hidupku. Aku masih seperti anak kecil. Berutung aku mengenalmu. Do’akan
aku ya! Do’akan aku selamat”.
“Selalu! Do’a
ibu untukmu nak!. Ingat ya.. Terus berlari! Gunakan dan fikirkan apa yang dapat
kau lakukan tanpa bergantung pada satu hal saja. Jangan monoton! Don’t full your brain with the thing that disturb
you to keep running, its easy just ignore!”, pesan sisi lain.
0
Read more
Ia ingin bebas!
Karya: Yulida Medistiara
Halo selamat
datang kembali, kali ini aku seperti baru dibangunkan dari lamunanku. Aku yang
dari tadi duduk termangu tak ada yang kulakukan akhirnya mengikhlaskan jemari
ini menari diatas tuts keyboard. Haaaaaaaaah agak jengkel memang dengan
aktivitasku akhir-akhir ini ini rasanya ingin segera menumpahkan rasa sesak di dada.
“Aku ingin
bebas!”, bisik hatiku
“Aku tidak
bisa membiarkanmu keluar begitu saja sayang”, timpal sisi lain hatiku.
“Mengapa? Mengapa
aku tidak boleh melakukannya? Aku ini kan ingin bebas, tak mau aku dikendalikan
dengan kau! Aku benci terkurung di dalam sini, menyakitkan! Sempit dan
menyesakkan. Tidak kasihankah kamu dengan nasib hati ini? Hati ini kosong namun
serasa hati ini berontak! meledak!. Kau tak menetahui dahsyatnya karena kamu
tidak merasakannya. Persetan dengan ulahmu persetan dengan tudinganmu. Aku ingin
bebas!”, gejolak hati ini membara..
“Hey
sadarlah, kau itu diikendalikan oleh hawa nafsu. Istighfar, ambilah air wudhu
dan sholat. Aku bisa mengetahui rasanya karena aku bagian dari kamu. Tapi coba
kamu fikir bahwa termenung seperti ini tidaklah sehat wahai pujangga! Kamu lebih
hebat dari yang kamu fikirkan, mengapa tidak pergi dan berlari mengejar mimpi
seperti yang kau katakan kemarin?”.
“Aku sedang
dalam proses penyembuhan tolong jangan di ganggu gugat, hatiku kelu! Bimbang oleh
persoalan yang ada dalam kehidupan. Aku yakin aku bisa melewati dan meraih
mimpiku hanya saja dibutuhkan dorongan dari kau dan korelasi dari
lingukunganku, mohon bantu aku...”
“Baiklah
setelah ini kau tenangkanlah hati dan fikiranmu itu, kuatkan niatmu,
berjanjilah bahwa kau akan melakukan perubahan di negeri ini. Sesuai mimpimu
yang kau lontarkan setiap hari padaku. Cepat! Kumpulkan kembali amunisi yang
sudah mengendur saban hari agar mereka tidak tercecer seperti sampah yang berserakan.
Percuma kau memiliki mimpi bagus kalau mimpi itu tidak terwujud. Tega kah kamu menyayangkan
mimpi hilang ditelan semak-semak berduri nan berancun?. Tenang aku selalu
menolong dan mendoakanmu anakku.”
Aku ini punya sayap! Sama dengan yang lain
Aku punya hak asasi tapi mengapa aku tidak bisa melakukannya?
Jelas dalam undang-undang tertulis
Tolong aku ini memiliki sayap yang terkilir
Bantu aku terbang dan meraih mimpi!
Jangan coba cegah aku terbang lagi walau akhirnya aku terjatuh
lagi
Cukup lindungi aku dengan do’a agar orang-orang itu tak mampu menangkapku lagi
Aku lelah.. Namun aku kuat.
Aku tenang dengan mendengar lafazh-mu ya Allah
Aku percaya diri-Mu selalu didekatku.
Langganan:
Postingan (Atom)

MY CHEMICALROMANE - THE TRUE LIVES OF THE FABULOUS KILLJOYS