Ia ingin bebas!

Posted: Sabtu, 13 April 2013 by Tyara Way in Label:
0



Karya: Yulida Medistiara

Halo selamat datang kembali, kali ini aku seperti baru dibangunkan dari lamunanku. Aku yang dari tadi duduk termangu tak ada yang kulakukan akhirnya mengikhlaskan jemari ini menari diatas tuts keyboard. Haaaaaaaaah agak jengkel memang dengan aktivitasku akhir-akhir ini ini rasanya ingin segera menumpahkan rasa sesak di dada.

“Aku ingin bebas!”, bisik hatiku

“Aku tidak bisa membiarkanmu keluar begitu saja sayang”, timpal sisi lain hatiku.

“Mengapa? Mengapa aku tidak boleh melakukannya? Aku ini kan ingin bebas, tak mau aku dikendalikan dengan kau! Aku benci terkurung di dalam sini, menyakitkan! Sempit dan menyesakkan. Tidak kasihankah kamu dengan nasib hati ini? Hati ini kosong namun serasa hati ini berontak! meledak!. Kau tak menetahui dahsyatnya karena kamu tidak merasakannya. Persetan dengan ulahmu persetan dengan tudinganmu. Aku ingin bebas!”, gejolak hati ini membara..

“Hey sadarlah, kau itu diikendalikan oleh hawa nafsu. Istighfar, ambilah air wudhu dan sholat. Aku bisa mengetahui rasanya karena aku bagian dari kamu. Tapi coba kamu fikir bahwa termenung seperti ini tidaklah sehat wahai pujangga! Kamu lebih hebat dari yang kamu fikirkan, mengapa tidak pergi dan berlari mengejar mimpi seperti yang kau katakan kemarin?”.

“Aku sedang dalam proses penyembuhan tolong jangan di ganggu gugat, hatiku kelu! Bimbang oleh persoalan yang ada dalam kehidupan. Aku yakin aku bisa melewati dan meraih mimpiku hanya saja dibutuhkan dorongan dari kau dan korelasi dari lingukunganku, mohon bantu aku...”

“Baiklah setelah ini kau tenangkanlah hati dan fikiranmu itu, kuatkan niatmu, berjanjilah bahwa kau akan melakukan perubahan di negeri ini. Sesuai mimpimu yang kau lontarkan setiap hari padaku. Cepat! Kumpulkan kembali amunisi yang sudah mengendur saban hari agar mereka tidak tercecer seperti sampah yang berserakan. Percuma kau memiliki mimpi bagus kalau mimpi itu tidak terwujud. Tega kah kamu menyayangkan mimpi hilang ditelan semak-semak berduri nan berancun?. Tenang aku selalu menolong dan mendoakanmu anakku.”

Aku ini punya sayap! Sama dengan yang lain
Aku punya hak asasi tapi mengapa aku tidak bisa melakukannya?
Jelas dalam undang-undang tertulis
Tolong aku ini memiliki sayap yang terkilir
Bantu aku terbang dan meraih mimpi!
Jangan coba cegah aku terbang lagi walau akhirnya aku terjatuh lagi
Cukup lindungi aku dengan doa agar orang-orang itu tak mampu menangkapku lagi
Aku lelah.. Namun aku kuat.
Aku tenang dengan mendengar lafazh-mu ya Allah
Aku percaya diri-Mu selalu didekatku. 

0 komentar:

Ia ingin bebas!



Karya: Yulida Medistiara

Halo selamat datang kembali, kali ini aku seperti baru dibangunkan dari lamunanku. Aku yang dari tadi duduk termangu tak ada yang kulakukan akhirnya mengikhlaskan jemari ini menari diatas tuts keyboard. Haaaaaaaaah agak jengkel memang dengan aktivitasku akhir-akhir ini ini rasanya ingin segera menumpahkan rasa sesak di dada.

“Aku ingin bebas!”, bisik hatiku

“Aku tidak bisa membiarkanmu keluar begitu saja sayang”, timpal sisi lain hatiku.

“Mengapa? Mengapa aku tidak boleh melakukannya? Aku ini kan ingin bebas, tak mau aku dikendalikan dengan kau! Aku benci terkurung di dalam sini, menyakitkan! Sempit dan menyesakkan. Tidak kasihankah kamu dengan nasib hati ini? Hati ini kosong namun serasa hati ini berontak! meledak!. Kau tak menetahui dahsyatnya karena kamu tidak merasakannya. Persetan dengan ulahmu persetan dengan tudinganmu. Aku ingin bebas!”, gejolak hati ini membara..

“Hey sadarlah, kau itu diikendalikan oleh hawa nafsu. Istighfar, ambilah air wudhu dan sholat. Aku bisa mengetahui rasanya karena aku bagian dari kamu. Tapi coba kamu fikir bahwa termenung seperti ini tidaklah sehat wahai pujangga! Kamu lebih hebat dari yang kamu fikirkan, mengapa tidak pergi dan berlari mengejar mimpi seperti yang kau katakan kemarin?”.

“Aku sedang dalam proses penyembuhan tolong jangan di ganggu gugat, hatiku kelu! Bimbang oleh persoalan yang ada dalam kehidupan. Aku yakin aku bisa melewati dan meraih mimpiku hanya saja dibutuhkan dorongan dari kau dan korelasi dari lingukunganku, mohon bantu aku...”

“Baiklah setelah ini kau tenangkanlah hati dan fikiranmu itu, kuatkan niatmu, berjanjilah bahwa kau akan melakukan perubahan di negeri ini. Sesuai mimpimu yang kau lontarkan setiap hari padaku. Cepat! Kumpulkan kembali amunisi yang sudah mengendur saban hari agar mereka tidak tercecer seperti sampah yang berserakan. Percuma kau memiliki mimpi bagus kalau mimpi itu tidak terwujud. Tega kah kamu menyayangkan mimpi hilang ditelan semak-semak berduri nan berancun?. Tenang aku selalu menolong dan mendoakanmu anakku.”

Aku ini punya sayap! Sama dengan yang lain
Aku punya hak asasi tapi mengapa aku tidak bisa melakukannya?
Jelas dalam undang-undang tertulis
Tolong aku ini memiliki sayap yang terkilir
Bantu aku terbang dan meraih mimpi!
Jangan coba cegah aku terbang lagi walau akhirnya aku terjatuh lagi
Cukup lindungi aku dengan doa agar orang-orang itu tak mampu menangkapku lagi
Aku lelah.. Namun aku kuat.
Aku tenang dengan mendengar lafazh-mu ya Allah
Aku percaya diri-Mu selalu didekatku. 

Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar


MY CHEMICALROMANE - THE TRUE LIVES OF THE FABULOUS KILLJOYS