Karya: Yulida Medistiara
Halo selamat
datang kembali, kali ini aku seperti baru dibangunkan dari lamunanku. Aku yang
dari tadi duduk termangu tak ada yang kulakukan akhirnya mengikhlaskan jemari
ini menari diatas tuts keyboard. Haaaaaaaaah agak jengkel memang dengan
aktivitasku akhir-akhir ini ini rasanya ingin segera menumpahkan rasa sesak di dada.
“Aku ingin
bebas!”, bisik hatiku
“Aku tidak
bisa membiarkanmu keluar begitu saja sayang”, timpal sisi lain hatiku.
“Mengapa? Mengapa
aku tidak boleh melakukannya? Aku ini kan ingin bebas, tak mau aku dikendalikan
dengan kau! Aku benci terkurung di dalam sini, menyakitkan! Sempit dan
menyesakkan. Tidak kasihankah kamu dengan nasib hati ini? Hati ini kosong namun
serasa hati ini berontak! meledak!. Kau tak menetahui dahsyatnya karena kamu
tidak merasakannya. Persetan dengan ulahmu persetan dengan tudinganmu. Aku ingin
bebas!”, gejolak hati ini membara..
“Hey
sadarlah, kau itu diikendalikan oleh hawa nafsu. Istighfar, ambilah air wudhu
dan sholat. Aku bisa mengetahui rasanya karena aku bagian dari kamu. Tapi coba
kamu fikir bahwa termenung seperti ini tidaklah sehat wahai pujangga! Kamu lebih
hebat dari yang kamu fikirkan, mengapa tidak pergi dan berlari mengejar mimpi
seperti yang kau katakan kemarin?”.
“Aku sedang
dalam proses penyembuhan tolong jangan di ganggu gugat, hatiku kelu! Bimbang oleh
persoalan yang ada dalam kehidupan. Aku yakin aku bisa melewati dan meraih
mimpiku hanya saja dibutuhkan dorongan dari kau dan korelasi dari
lingukunganku, mohon bantu aku...”
“Baiklah
setelah ini kau tenangkanlah hati dan fikiranmu itu, kuatkan niatmu,
berjanjilah bahwa kau akan melakukan perubahan di negeri ini. Sesuai mimpimu
yang kau lontarkan setiap hari padaku. Cepat! Kumpulkan kembali amunisi yang
sudah mengendur saban hari agar mereka tidak tercecer seperti sampah yang berserakan.
Percuma kau memiliki mimpi bagus kalau mimpi itu tidak terwujud. Tega kah kamu menyayangkan
mimpi hilang ditelan semak-semak berduri nan berancun?. Tenang aku selalu
menolong dan mendoakanmu anakku.”
Aku ini punya sayap! Sama dengan yang lain
Aku punya hak asasi tapi mengapa aku tidak bisa melakukannya?
Jelas dalam undang-undang tertulis
Tolong aku ini memiliki sayap yang terkilir
Bantu aku terbang dan meraih mimpi!
Jangan coba cegah aku terbang lagi walau akhirnya aku terjatuh
lagi
Cukup lindungi aku dengan do’a agar orang-orang itu tak mampu menangkapku lagi
Aku lelah.. Namun aku kuat.
Aku tenang dengan mendengar lafazh-mu ya Allah
Aku percaya diri-Mu selalu didekatku.
0 komentar:
Posting Komentar